Tuesday, August 23, 2011

hening subuh

ku meragut ikan celup tepung yang berbaki di piring berbunga
ku mamah serakusnya
air diteguk secawan dua
memenuhi permintaan sang hati
ku berlalu meninggalkan dapur pengisi nafsu
seterusnya meraba-raba perut yang luarbiasa bulat.


ku capai tuala lusuh
kepergianlah aku ke kamar mandi
paip berkepala empat ku cabul
berderu-deru air berlalu mencecah lantai
ku capai berus berbulu lembut
dihiasi krim berperisa pudina
ku geselkan ke barisan gigi yang akur beratur
ibarat geselan biola usang pak mat
mendamaikan pagi yang masih kelam.


cumbuan air sesekali menyegarkan wajah
mengelus lembut pipi mulusku
ditemani kedinginan dini hari
membungkus pergi segala beban keresahan.


lalu ku melangkah keluar
meninggalkan para syaitan yang menghuni kamar mandi itu
mereka diam membeku digari penguasa dunia
meninggalkan harmoni di hati manusia.


heningnya subuh itu.