Tuesday, August 16, 2011

jejaka itu

dengan perut kosong tidak beralas
jejaka itu menapak di bawah panahan mentari
jauhnya beribu batu
namun dia tidak pernah berhenti
ku lihat dia dari kejauhan
wajahnya keletihan
bibir merahnya merekah kering disejat matahari
peluhnya merembes membasahi leher
tapi...
jejaka itu masih ringan meluah senyuman
membuat aku terharu dan terpilu
gigih melayan rajuk aku
menjaga aku dengan sebaik-baik alam
bila tibanya waktu berpisah
aku membawa hala tujuku ke kanan
jejaka itu ke kiri 
namun hatiku tetap berbuah girang
makin melimpah rasa sayang
entah buat ke berapa kalinya
aku jatuh cinta lagi
pada jejaka itu.


No comments: